SURABAYA, JBN Indonesia — Perusahaan pertambangan Kaisar Bauksit Nusantara Grup (Kabantara Grup) menargetkan ekspansi penguasaan konsesi tambang bauksit di tiga provinsi di Indonesia pada 2026.
Ekspansi awal ini mencakup wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau.
Pendiri Kabantara Grup, HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, mengatakan rencana tersebut akan menjangkau total 11 kabupaten. Ia menyebut langkah ini sebagai bagian dari penguatan rantai pasok industri bauksit nasional.
“Area kerja penguasaan konsesi tambang bauksit Kabantara Grup meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau,” kata Khalilur, yang akrab disapa Gus Lilur, dalam keterangannya, Kamis (25/12/2025).
Di Kalimantan Barat, wilayah yang menjadi sasaran ekspansi antara lain Kabupaten Ketapang, Mempawah, Sanggau, Kubu Raya, Landak, dan Kayong Utara. Sementara di Kalimantan Tengah, konsesi direncanakan berada di Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Lamandau, dan Katingan. Adapun di Kepulauan Riau, ekspansi akan dilakukan di Kabupaten Bintan.
Gus Lilur menambahkan, setelah proses penguasaan konsesi rampung, Kabantara Grup berencana membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter sebagai bagian dari hilirisasi industri tambang.
Menurutnya, smelter alumina direncanakan dibangun di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Selain itu, terdapat opsi alternatif pembangunan smelter di salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki cadangan batubara melimpah.
“Bauksit sebagai bahan baku smelter alumina akan dikirim dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau. Sementara batubara untuk bahan bakar smelter akan dipasok dari tambang di sekitar lokasi smelter,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mendorong hilirisasi sektor pertambangan dengan membatasi ekspor bahan mentah dan mewajibkan pengolahan di dalam negeri. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam serta memperkuat industri nasional.
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
