Malam Ini, Taman Nasional Baluran Situbondo Kedatangan Indukan Banteng Jantan Unggul

Heru Hartanto
Selasa, 10 Oktober 2023 | 19:49 WIB Last Updated 2023-10-10T15:55:10Z

 

Dibawah, Kepala Balai TN Baluran Dr Johan Setiawan saat memeriksa kondisi Banteng Dimas (Heru/JBN Indonesia)

JBN Indonesia.com – SITUBONDO JAWA TIMUR - Malam ini Balai Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo kedatangan Indukan Banteng Jantan dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kedatangan indukan Banteng jantan itu, salah satu upaya menghasilkan keturunan atau bibit unggul dan tangguh dengan morfologi dan genetik yang unggul, Selasa (10/10/2023).


“Bertepatan road to puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan dalam rangka memeriahkan Hari Satwa Sedunia (World Animal Day). Indukan banteng Jawa (Bos Javanicus) dari lembaga konservasi TSI II Prigen tersebut didatangkan ke Taman Nasional Baluran Situbondo untu dijadikan pejantan unggul bagi 5 ekor banteng betina di Taman Nasional Baluran,” jelas Kepala Balai TN Baluran, Dr Johan Setiawan.


Lebih lanjut, Dr Johan Setiawan mengatakan, 1 ekor banteng jantan telah disiapkan oleh pihak manajemen TSI II Prigen untuk SSB Taman Nasional Baluran. Indukan Jantan tersebut di kasih nama “Dimas” yang merupakan keturunan dari indukan betina bernama “Dini” dan indukan jantan bernama “Matos” dan terlahir di TSI II Prigen pada tanggal 22 Agustus 2017.


“Program yang dilakukan di SSB Taman Nasional Baluran tersebut menjadi salah satu contoh upaya konservasi exitu link to insitu di Jawa Timur sekaligus merupakan bagian dari bentuk kerja sama KLHK dengan Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI),” tutur Dr Johan Setiawan.


Atas dasar hal tersebut, sambung Dr Johan Setiawan, maka melalui surat direktur konservasi keanekaragaman hayati spesies dan venetik (KKHSG) kepada direktrur Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan tertanggal 26 September 2023 perihal Plperolehan pejantan indukan banteng, dilaksanakan dengan memilih pejantan indukan yang layak.


“Pejantan banteng bernama “Dimas” telah diperiksa tim medis dari TSI II Prigen dengan metode yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Alhamdulillah dari hasil serangkaian uji tersebut, Dimas dinyatakan sehat dan sangat layak untuk dijadikan indukan bagi pengembangbiakan banteng di SSB TN Baluran," terang Dr Johan Setiawan.


Lebih lanjut, Dr Johan Setiawan menjelaskan, sebagai satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 106/2018, dan termasuk “endangered” secara IUCN Redlist, upaya peningkatan populasi banteng Jawa harus menjadi perhatian penting sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE No. 180/IV-KKH/2015 bahwa banteng termasuk salah satu dari 25 jenis satwa prioritas yang perlu ditingkatkan populasinya.


"Banteng Dimas akan segera ditranslokasi dari TSI II Prigen ke SSB TN Baluran. Harapan bersama bahwa Banteng bernama “Dimas” akan tumbuh berkembang dengan baik di kandang SSB TN Baluran, sehingga mampu memberikan keturunan banteng Jawa yang siap dilepasliarkan kembali di habitat alami TN Baluran," kata Dr Johan Setiawan.


Agar Banteng “Dimas” tidak stres, maka rencananya indukan banteng jantan ini besok pagi akan diturun dari mobil dan akan dikandangkan. “Berdasrkan penelitian yang dilakukan petugas TN Baluran dan pihak lainnya, untuk populasi banteng yang ada di Taman Nasional Baluran saat ini, sebanyak 211 ekor. “Kita mendatang Banteng Dimas sebagai upaya untuk memperkaya populasi banteng di Taman Nasional Baluran Situbondo,” jelas Dr Johan Setiawan.  


Dilain pihak, Plt Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Drh Indra Exploitasia menyampaikan bahwa penambahan 1 ekor banteng jantan dari TSI II Prigen ke Suaka Satwa Badak Taman Nasional Baluran sebagai implementasi program ex-situ linked to in-situ dan bagian dari Global Species Management Plan (GSMP).


“Langkah ini diharapkan sudah benar-benar melalui proses pemilihan indukan yang unggul, sehat dan secara genetik bagus, sehingga harapannya dapat dilakukan perencanaan program pengembangbiakan semi alami di SSB TN Baluran dengan baik. Dalam konteks GSMP, tidak hanya satwanya saja yang ditransfer, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangbiakan banteng untuk peningkatan kapasitas petugas Taman Nasional Baluran dan Lembaga konservasi seperti TSI II Prigen," jelas Indra. 


Hal ini, kata Indra, menjadi awal untuk pengembangan jejaring antara pengelola SSB dan Lembaga konservasi serta mitra seperti Copenhagen Zoo dan juga perguruan tinggi. “Mari kita bekerja bersama-sama untuk memberikan kontribusi terbaik bagi konservasi Banteng di Indonesia sebagai implementasi dari Instruksi Presiden No 1 tahun 2023 tentang pelestarian keanekaragaman hayati dalam pembangunan berkelanjutan,” pungkas Indra. (Heru)

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Malam Ini, Taman Nasional Baluran Situbondo Kedatangan Indukan Banteng Jantan Unggul

Trending Now