SITUBONDO, JBN Indonesia – Mendapat pengaduan masyarakat Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) tak bisa digunakan akibat rusak hampir Tiga tahun lamanya. Presiden Nasim Khan Indonesia (NKI) Ir.HM Nasim Khan langsung tergerak membantu agar fasilitas umum tersebut kembali bisa dinikmati oleh masyarakat.
“Karena SPAL ini satu – satunya fasilitas umum di kampung Pesisir Utara Desa Kilensari yang sebelumnya digunakan sedikitnya 200 KK, namun sudah hampir 3 tahun ini rusak akibat suatu hal dan kami NKI akan mambantu agar fasilitas ini bisa kembali dinikmati warga,” ungkap Hasan salah Tim NKI yang turun ke lokasi. Kamis (9/05/2024).
Hasan menjelaskan, keputusan membantu warga tersebut merupakan bentuk kepedulian Ir Hm Nasim Khan sebagai Presiden NKI dan selaku wakil rakyat di DPR RI ketika mendengar keluhan warga, setelah sekian lama SPAL mengalami kerusakan namun belum kunjung diperbaiki akibat terkendala dana/
“Bang Nasim berharap jika SPAL ini nanti bisa difungsikan sebagaimana mestinya, hendaknya masyarakat saling ,menjaga dan merawat fasilitas umum ini,’’pintanya.
Salah satu tokoh Maysrakat di pesisir Utara Desa Kilensari Sarip Hidayatullat mengatakan, SPAL tersebut merupakan bantuan Hibah dari Kementrian melalui Pemda pada tahun 2017 yang bertujuan membantuan warga Pesisir Utara dalam mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kotor.
“Warga disini dulu jika buang air besar (BAB) ke pinggir pantai sehingga dari segi kesehatan ini jelas sangat tidak sehat kaarena bisa menimbulkan berbagai penyakit, adanya SPAL ini sangat membantu bagi ratusan warga yang memang rata – rata tidak memiliki WC sendiri,” ucap Sarip.
Namun hampir tiga tahun lamanya SPAL tersebut dirusak oleh orang – orang tidak bertanggung jawab dengan menutup Bak kontrol pembuangan saat membangun rumah.
“Setelah koordinasi dengan pengawas Desa ternyata biaya perbaikan diperkirakan Rp 7 – 10 juta, yang meliputi pembangunan Bak kontrol baru sebelum ke IPAL induk, perbaikan aliran listrik dan perbaikan kunci – kunci tiap kamar yang berkarat akibat lama tidak terpakai,” jelasnya.
Selama tiga tahun rusap, Sarip bersama warga lainnya terpaksa kembali BAB di pinggir pantai karena terkendala biaya perbaikan.
“Atas nama ratusan Kepala Keluarga di Kampung Pesisir Utara Kami sangat berterima kasih kepada Bang Nasim anggota DPR RI yang telah membantu perbaikan atau rehab SPAL ini,” pungkas Sarip didampingi oleh puluhan warga.
Sebagai tambahan informasi, SPAL sendiri mirip dengan MCK umum, meski meiliki fungsi yang hampir mirip namun ada beberpa perbenaddan antara MCK dan SPAL, berikut perbedannya :
MCK dengan Septitank merupakan tempat pembuangan akhir yang berupa bak penampungan, biasanya terbuat dari pasangan bata/batu atau beton di semua sisinya baik mempunyai bak resapan maupun tidak
SPAL merupakan saluran pembuangan air limbah melalui proses penyaringan dan langsung dialirkan ke suatu tempat pengolahan limbah, air hasil pengolahan ini setelah dianggap aman akan dibuang ke tanah atau badan air (got,sungai, danau, laut). (Tim)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia