Perjalanan Panjang Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara Bawa Indonesia Menuju Kejayaan Maritim

Minggu, 02 Maret 2025 | 15:06 WIB Last Updated 2025-03-02T08:07:48Z

 


SITUBONDO, JBN Indonesia – Perjalanan panjang menaklukkan pasar dunia perikanan budidaya terus dilakukan oleh HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, atau yang dikenal dengan gelar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara. Pengusaha asal Kabupaten Situbondo ini tak kenal lelah dalam mengibarkan panji BALAD Grup di kancah global. Dalam lawatannya ke Vietnam, China, Hongkong, dan Singapura, ia memastikan ekspansi besar-besaran dalam industri perikanan budidaya semakin mendekati puncaknya.


"Posisi saya saat ini masih di Vietnam, sudah tiga kali pindah hotel dalam enam hari. Saya menginap di Hotel Intercontinental West Lake Hanoi, Sheraton West Lake Hanoi, dan kini di Melia Hanoi, hotel yang beberapa hari lalu menjadi markas Perdana Menteri Timor Leste saat acara ASEAN di Vietnam," ujar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, Minggu (2/3/2025).


Setelah menyelesaikan agenda bisnis di Vietnam, dirinya akan bertolak ke Shenzhen, China, untuk melanjutkan proses ekspor lobster ke Negeri Tirai Bambu melalui Hongkong. Sementara itu, Direktur Utama Bandar Laut Dunia Grup, Moh. Kabil Mubarok, akan tetap berada di Hanoi guna menuntaskan berbagai agenda usaha perikanan budidaya yang sedang berjalan.


"Besok saya sendiri akan kembali mengkreasi ekspor lobster berukuran 50 gram ke China melalui Hongkong. Perjalanan saya ke China, Hongkong, dan Singapura kali ini juga mencakup agenda besar lainnya, termasuk ekspor rumput laut," jelasnya.


Tak hanya berfokus pada ekspor, BALAD Grup juga sedang mempercepat pembangunan 80.000 keramba untuk membudidayakan dua miliar ekor lobster. Proyek besar ini merupakan bagian dari strategi menjadikan Indonesia sebagai pusat perikanan budidaya dunia. Selain itu, perusahaan juga sedang mengembangkan budidaya rumput laut secara masif.


"Budidaya rumput laut ini akan kami tuntaskan dengan pembangunan smelter atau pabrik pengolahan rumput laut di Sumenep dan Situbondo, Jawa Timur," kata Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara.


Smelter rumput laut ini menjadi terobosan penting dalam industri perikanan budidaya Indonesia. Selain memperkuat nilai tambah, keberadaan smelter ini akan mendukung rantai pasok global dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.


Salah satu fokus utama BALAD Grup adalah budidaya perikanan di Gugusan Teluk Kangean. Kawasan ini memiliki potensi luar biasa dengan luas mencapai 121.000 hektar. BALAD Grup telah mencanangkan ekspansi budidaya LOKETARU (Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, dan Udang) di area seluas 90.000 hektar.


Untuk tahap awal, budidaya lobster dilakukan di 16 teluk dengan total luas 8.000 hektar. Sementara itu, budidaya rumput laut akan dikembangkan di area seluas 50.000 hektar, yang dibagi menjadi 10 blok. Setiap blok memiliki luas 5.000 hektar, dan masing-masing blok akan dibagi lagi menjadi 10 sub-blok dengan luas 500 hektar per sub-blok.


"Dengan berbudidaya lobster di area seluas 8.000 hektar dan rumput laut seluas 50.000 hektar, kami yakin Indonesia akan menjadi kiblat baru dunia dalam usaha perikanan budidaya," tegasnya.


Dalam kunjungannya ke China, Hongkong, dan Singapura, Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara akan menandatangani kontrak ekspor rumput laut. Hal ini menandai dimulainya pemasaran besar-besaran produk hasil budidaya BALAD Grup di pasar internasional.


"Proses ekspor ini adalah langkah nyata untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri perikanan budidaya dunia," ungkapnya.


Visi besar ini sejalan dengan semangat Demi Allah! Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan (DABATUKA), yang menjadi filosofi perjuangan BALAD Grup dalam menaklukkan industri perikanan dunia.


Dengan ekspansi yang terus berkembang, mulai dari 80.000 keramba, budidaya lobster miliaran ekor, hingga pembangunan smelter rumput laut, BALAD Grup semakin dekat dalam mewujudkan kejayaan Indonesia sebagai pusat perikanan budidaya dunia.


"Bismillahi wa 'Ala Millati Rasulillah. Demi Allah, Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan," pungkas Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, sang Creator, Founder, dan Owner BALAD Grup Nelayan Nusantara.


Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perjalanan Panjang Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara Bawa Indonesia Menuju Kejayaan Maritim

Trending Now