![]() |
Tersangka saat diamankan di mapolres Pringsewu. (Ist) |
Pringsewu, Jbn Indonesia – Kalau ada lomba orang paling cari gara-gara se-Provinsi Lampung, mungkin pria satu ini bisa menang telak.
Adalah AS (32), warga Pekon Ambarawa, yang entah sedang merasa jadi Walter White lokal, nekat main sabu-sabu di kampung sendiri, lengkap dengan "stok dagangan" dan timbangan digital segala. Canggih? Enggak juga, buktinya dibekuk polisi tanpa sempat goyang.
Minggu pagi (25/5), saat orang-orang baru bangun dan ngopi santai, tim Satresnarkoba Polres Pringsewu malah sudah “panen raya.” Mereka menyergap rumah AS dan menemukan 30 paket sabu siap edar yang disimpan rapi dan tentu saja, sangat tidak mencurigakan di dalam lemari. Disita pula timbangan digital dan klip plastik kosong. Lengkap sudah alat perang sang “pengusaha”.
Yang menarik, AS bukan orang baru dalam dunia kriminal. Sebelumnya dia pernah berurusan dengan polisi karena kasus pencurian. Nah sekarang, seperti tak mau kalah dengan track record-nya sendiri, dia naik kelas ke bisnis narkotika. Bakat kriminal yang “multitalenta” rupanya.
“Ini hasil penyelidikan atas laporan warga. Jadi, masyarakat memang sudah muak,” ujar AKP Chandra Dinata, Kasat Narkoba Polres Pringsewu, yang mewakili Kapolres AKBP M. Yunus Saputra. “Kami masih kembangkan untuk bongkar jaringan lain,” lanjutnya. Yah, siapa tahu AS punya “rekanan bisnis” lain yang juga ingin masuk berita.
Polisi menyebut sabu-sabu itu sudah dikemas dalam paket kecil, tinggal disebar. Mirip promo toko online: “Beli sekarang, kirim langsung!” Bedanya, yang ini bikin masa depan suram, bukan dapat cashback.
AS sendiri saat ini sedang menikmati “staycation” gratis di sel tahanan Polres. Kalau beruntung, bisa dapat paket lengkap hingga 20 tahun penjara, sesuai UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Cocok buat dia yang hobi main risiko.
Sementara itu, Kapolres melalui AKP Chandra menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah peduli dan berani melapor. Tentu, peredaran sabu tidak akan habis kalau hanya polisi yang bergerak. “Kami imbau masyarakat terus aktif melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan,” tegasnya.
Saran kami untuk AS: kalau nanti keluar (semoga lama), coba buka usaha lain. Misalnya jual cilok atau cuci motor. Daripada main sabu terus ketangkap lagi, nanti jadi pelanggan tetap, loh. Tapi bukan pelanggan sabu, pelanggan penjara.
( Davit)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia