Kepala Pekon Fajar Mulia Diduga Mark-up Dana Desa

Rabu, 07 September 2022 | 12:42 WIB Last Updated 2022-09-07T06:35:52Z
Subagyo, Kepala Pekon Fajar Mulia. (dok JBN Indonesia)

PRINGSEWU, JBN Indonesia - Rendahnya kualitas hidup masyarakat di pekon Fajar Mulia Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu masih menjadi masalah besar hingga saat ini. Mengingat, kesempatan untuk tumbuh dan memiliki hidup yang lebih baik merupakan hak setiap orang belum terpenuhi.


Upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat itulah yang sedang gencar dilakukan oleh banyak pihak, termasuk jadi pemikiran besar bagi kepala Pekon, pasalnya, seorang kepala Pekon dituntut untuk selalu  berusaha merumuskan dan mewujudkan upaya apapun dengan berbagai program pemberdayaan, yang semata-mata  untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Adapun peningkatan kapasitas kepala Pekon itu sendiri perlu ditujukan, serta, berupaya agar masyarakat dapat tumbuh sejahtera pada berbagai bidang.

Big bit Alpukat belum dibagikan Aparatur Pekon Fajar Mulia. (dok JBN Indonesia)


Di sisi lain, program kepala Pekon juga merupakan integrasi ideal antara kegiatan serta tanggung jawab sosial yang dimilikinya, serta dituntut untuk lebih menciptakan terobosan trobosan demi kemajuan Pekon yang ia pimpin.


Tidak terkecuali kepala Pekon Fajar Mulia, kecamatan Pagelaran Utara dibawah kepemimpinan kepala Pekon berinisial SBY. Dimana sebelumnya dirinya ( kapekon ) berjanji akan berupaya menjadikan kepemerintahan fajar mulia yang transparan, bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), sejalan dengan program program pemerintah demi kemajuan Pekon sesuai dengan apa yang diikrarkannya pada janji politik saat dirinya maju untuk mencalonkan diri sebagai kepala Pekon Fajar Mulia kala itu.


Tetapi semua berbanding terbalik. Alhasil, sejak Pekon Fajar Mulia dipimpin olehnya ( Kapekon), dugaan dugaan mulai kian bermunculan. Seperti, beberapa item kegiatan yang dianggarkan melalui realisasi Dana Desa dipandang oleh masyarakat setempat tidak tepat sasaran. Bahkan, kepala Pekon dengan titelnya S.pd.MM tersebut, diduga sudah mulai berani bermain-main dengan uang negara dengan cara manipulasi berita acara pertanggungjawaban penggunaan anggaran dana desa, tidak sesuai dengan apa yang dilaksanakan dilapangan.


Sumber berinisial KE menjelaskan, Kepala Pekon setempat diharapkan oleh masyarakat mampu menjadi sosok pemimpin dalam berkontribusi mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan manusia yang berkelanjutan, seperti yang dicanangkan oleh kepala Pekon itu sendiri masyarakat mengaku itu gagal.


" Mimpi buruk Pekon Fajar Mulia sudah dimulai, "ucap Sumber, Rabu (7/9/22).


Menelisik realisasi realisasi anggaran Dana Desa Pekon Fajar Mulia mulia. Dimana narasumber menjelaskan bahwa ada beberapa kegiatan kepala Pekon tidak dijalankan tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB).


Dimana kepala Pekon yang semula menyatakan dirinya bersih dari segala indikasi korupsi diduga melakukan mark-up anggaran dana desa.


Anggaran dana desa yang diprioritaskan oleh pemerintah pada basis ketahanan pangan ditengah program pemberdayaan masyarakat di pekon Fajar Mulia kini menuai pertanyaan dan kritik. Dimana program tersebut direalisasikan pada pembelanjaan berupa bibit alpukat namun tidak terlaksana. Sementara dari keterangan narasumber bahwa  laporan pembelanjaan ditahun 2022 pada pembelanjaan bibit alpukat tersebut telah dilaporkan oleh pihak kepala Pekon sebagai laporan pertanggungjawaban keuangan.


Sedangkan menurut Sumber menjelaskan bahwa bibit alpukat yang sudah dibelanjakan pihak Pekon tersebut belum juga diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat untuk ditanam.


Sumber menjelaskan bahwa bibit alpukat tersebut telah dibeli namun tidak dibagikan oleh pihak Pekon. Keberadaan bibit tersebut diketahui oleh Sumber bahwa bibit alpukat tersebut disimpan oleh kepala Pekon untuk ditanam dilokasi pertanahan yang telah ditentukan oleh kepala Pekon itu sendiri.


" Implementasi program ketahanan pangan di pekon Fajar Mulia yaitu pembelajaran bibit alpukat. Adapun pembelanjaan bibit semestinya itu dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam, "ucap Sumber.


" Adapun pembelanjaan bibit alpukat semestinya sudah dilakukan kepala Pekon dan dibagikan ke masyarakat untuk ditanam, namun kenyataannya hingga sekarang ini bibit tersebut belum juga dibagikan, 'beber Sumber.


" Bibit itu sepengetahuan saya sudah ada ditaruh di belakang rumah pak sekdes. Anehnya, bibit itu kok belum juga dibagikan ke warga, hingga tidak sedikit bibit itu mati, "keluhnya.


"Dimana bibit alpukat sudah dibeli namun belum juga ditanam. Lebih anehnya lagi kepala Pekon berencana tidak mau membagikan bibit alpukat tersebut kepada masyarakat, tetapi bibit akan ditanam sesuai kehendak kepala Pekon itu sendiri, "beber Sumber.


" Bukannya bibit alpukat dibagikan ke masyarakat, malah semua bibit mau ditanam di sekitar tanah lapangan. Bibit tersebut kurang lebih ada 150 batang, "ungkap Sumbar tersebut.


Senada disampaikan narasumber berinisial IH. Dirinya menjelaskan, bahwa kepala Pekon Fajar Mulia diduga keras melakukan mark'up anggaran dana desa. Dimana menurut IH dalam pembelanjaan bibit alpukat ditemukan tidak sesuai dengan harga pada umumnya. Bibit tidak berkualitas serta harga yang terlalu mahal.


" Setahu saya bibit alpukat yang dibeli oleh mereka ( pihak Pekon) itu seharga Rp.60ribu. Namun yang saya tahu bibit yang mereka beli itu paling tinggi Rp.15ribu. Sedangkan setahun saya bibit yang paling bagus, harganya mahal tapi terjamin iru bermerek SIGER, "Beber IH.


Sementara itu hingga berita ini ditayangkan kepala Pekon Fajar Mulia berinisial SBY tidak merespon panggilan via telepon wartawan ini ketika hendak dikonfirmasi. (TIM)

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala Pekon Fajar Mulia Diduga Mark-up Dana Desa

Trending Now