Kabar Retaknya Hubungan Gubernur dan Wagub Kepri. Public Trust Institute Kepri : Harus Saling Melengkapi

Minggu, 13 November 2022 | 06:00 WIB Last Updated 2022-11-13T08:07:44Z

Ansar Ahmad (Gubernur Kepri) dan Marlin Agustina (Wakil Gubernur Kepri). (Dok.JBN)

KEPRI, JBN Indonesia - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad seharusnya saling menjaga hubungan dengan Wakil Gubernur (Wagub) Kepri Marlin Agustina untuk tetap harmonis.


Direktur Perwakilan Public Trust Institute Kepri, Robby Patria mengatakan bahwa Wagub Marlin sedang melaksanakan Ibadah Umroh dan mengajak untuk bersama memberikan do'a terbaik kepada Wagub Kepri agar dapat menjalankan Umroh dengan sebaiknya. "Menurut informasi saat ini Ibu Wagub sedang melaksanakan Umroh, jadi sebaiknya kita do'akan beliau mendapatkan umroh yang mabrur. Bukan mengatakan hal-hal yang kurang enak didengar oleh masyarakat awam. Wagub sedang ibadah di tanah suci jika sudah pulang nantinya akan kita temui kembali, baru bisa kita dudukkan mana tugas Wagub dan mana tugas Gubernur agar kedepannya dapat saling melengkapi" Ungkapnya.


Menurut Robby, pernyataan Ansar mengenai Wagub yang melakukan kampanye di sekolah-sekolah merupakan hal yang tidak tepat, karena tahapan pilkada belum dimulai. Bahkan jika melihat definisi kampanye kepala daerah adalah kegiatan kampanye menawarkan visi dan misi kepala daerah untuk minta dipilih pada tahapan pilkada yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan waktu kampanye pun sudah ditetapkan sejak calon kepala daerah ditetapkan menjadi calon kepala daerah oleh KPUD. 


"Jika tahapan pilkada belum dimulai, maka kita tidak tahu siapa yang akan ikut pilkada karena calonnya belum ada. Oleh karena itu, hal yang dilakukan oleh Wagub Kepri tidak dapat dikatakan sebagai kampanye. Pihak Bawaslu juga tidak bisa menindak. karena bukan ajang kampanye apalagi di sekolah-sekolah yang sudah jelas dilarang dalam UU pilkada. Jadi kita harus pahami bersama apa itu kampanye karena terikat aturan yang jelas di atur dalam UU Pilkada 10 tahun 2016" ujar Robby.


Robby juga mengingatkan untuk tidak terlalu diperlihatkan ke publik tentang ketidakharmonisan hubungan Gubernur dan Wagub Kepri, karena ini dapat menimbulkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin daerahnya sendiri.


Kepada pihak media dalam kesempatan itu Robby juga menyampaikan sebuah catatan kepada Gubernur Ansar agar lebih fokus kepada kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan janji kampanye pada tahun 2020 lalu serta membangun kemistri yang lebih baik dengan Wagub Marlin kedepannya. "Secara kasat mata saja sudah bisa kita nilai, bagaimana mau mensejahterakan masyarakat dan mewujudkan janji kampanyenya pada 2020 kemarin, menjalin keakraban dengan wakilnya saja belum bisa hingga saat ini. Fokus dulu, persoalan Wagub ke sekolah-sekolah itu hanya untuk bersilaturahmi dan memberikan motivasi kepada siswa-siswi SMA/SMK di Kepri saja" Tambahnya.


Menurut Robby pasangan yang diberi julukan AMAN pada masa kampanye untuk masih memiliki dua tahun hingga 2024 untuk menahkodai Provinsi Kepri dan meyakinkan kepada masyarakat atas janji politik yang mereka sampaikan pada waktu itu serta mengingatkan kepada Gubernur Kepri agar dapat belajar dari pengalaman sebelumnya saat menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bintan.


"Ansar dan Marlin masih memiliki waktu hingga 2024 untuk memimpin Provinsi Kepri sebagai kepala daerah. Masih ada dua tahun lagi mereka bersama dan yakinkan publik mewujudkan janji politik mereka. Sehingga harusnya keduanya saling melengkapi dalam memimpin daerah ini. Ansar juga harus belajar dari pengalaman tak harmonis sewaktu menjadi bupati di Bintan Ansar ketika berpasangan dengan Mastur Taher. Pengalaman andalah guru yang paling baik sehingga tak lagi terulang ketika menjabat sebagai Gubernur Kepri saat ini" Tutup Robby. (iB/JBN)

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kabar Retaknya Hubungan Gubernur dan Wagub Kepri. Public Trust Institute Kepri : Harus Saling Melengkapi

Trending Now