%20(29).jpeg) |
| Gambar ilustrasi |
PRINGSEWU, JBN INDONESIA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sedulur Sewu membantah kabar yang menyebut makanan dalam program gizi gratis tidak layak konsumsi. Klarifikasi itu disampaikan usai muncul keluhan dari salah satu sekolah penerima.
Kepala SPPG Sedulur Sewu bersama perwakilan Dinas Kesehatan, BPOM, Dinas Pendidikan, Kodim, dan kepolisian mendatangi sekolah tersebut pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Pihak sekolah melalui kepala sekolah memastikan makanan dalam kondisi baik dan telah dimakan oleh siswa.
Mad Khotib, perwakilan SPPG, mengatakan persoalan bermula dari kesalahan teknis di lapangan. Menurut dia, makanan dikirim sejak pagi sesuai permintaan sekolah, namun penyimpanannya tidak segera dilakukan.
“Masalahnya bukan pada kualitas masakan, tetapi teknis penyimpanan. Guru penerima makanan lupa memasukkannya ke dalam ruangan, sehingga kotak makanan dibiarkan di luar terkena panas matahari,” ujar Mad Khotib.
Ia menjelaskan paparan panas matahari dapat memengaruhi rasa, tekstur, dan kandungan gizi makanan, meski proses memasak dan bahan sudah sesuai standar. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan keluhan di sekolah penerima.
SPPG Sedulur Sewu menegaskan kejadian serupa akan diantisipasi melalui koordinasi yang lebih ketat dengan pihak sekolah. Mad Khotib mengatakan lembaganya tetap berkomitmen menjaga standar penyajian makanan bergizi sesuai instruksi pemerintah. ( vit )
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
