SITUBONDO, JBN Indonesia – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Situbondo dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Situbondo pada Sabtu (30/8/2025) sore. Aksi yang berlangsung sekitar satu jam tersebut menuntut agar kepolisian serius menangani kasus penganiayaan yang menimpa seorang pengemudi ojek online di Jakarta, Affan Kurniawan. Sabtu (30/08/2005).
Dalam aksi yang dimulai pukul 16.00 WIB, massa menyampaikan pernyataan sikap mereka, menuntut keadilan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di wilayah Situbondo. Aksi ini berlangsung dengan tertib dan damai, ditutup dengan doa bersama dan tahlil di jalan raya depan Mapolres Situbondo.
Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, S.I.K., M.I.K., yang hadir langsung untuk menerima aspirasi mahasiswa, menyampaikan apresiasi atas ketertiban aksi tersebut. Dalam pernyataannya, Rezi menegaskan bahwa kepolisian akan terus mengawal proses hukum terkait kasus tersebut, termasuk memproses tujuh anggota polisi yang terlibat dalam insiden di Jakarta.
“Kami semua prihatin dan turut berduka cita atas kejadian di Jakarta. Kita berharap insiden serupa tidak terjadi di Situbondo. Kami akan mengawal prosesnya dengan transparan,” ujar Rezi di hadapan mahasiswa.
Rezi juga menegaskan bahwa Polri tidak pernah melarang aksi penyampaian pendapat di muka umum, yang merupakan hak demokratis warga negara. "Apabila ada kesalahan prosedur di masa depan, saya siap bertanggung jawab," tambahnya.
Solidaritas dan Harapan untuk Kedamaian
Setelah menyampaikan tuntutan mereka, massa aksi melanjutkan dengan doa bersama dan tahlil, yang turut mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan di Kabupaten Situbondo. Aksi solidaritas ini tidak hanya menunjukkan empati terhadap korban, tetapi juga menjadi bentuk pengawasan masyarakat terhadap kinerja aparat penegak hukum.
“Dengan aksi ini, kami ingin memastikan bahwa suara masyarakat didengar. Kami menginginkan proses hukum yang adil dan transparan,” kata seorang peserta aksi, Fajar, mahasiswa dari GMNI Situbondo.
Aksi yang berlangsung damai ini menandakan bahwa meskipun terjadi insiden di Jakarta, semangat solidaritas dan keadilan tetap menguat di tengah masyarakat. Mahasiswa pun berharap bahwa ke depan, kejadian serupa tidak akan terulang dan kepolisian dapat lebih memperhatikan perlindungan hak-hak masyarakat, khususnya dalam hal penegakan hukum.
Aksi mahasiswa ini juga menjadi pengingat bagi aparat kepolisian untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya, guna menjaga kepercayaan publik. Keterbukaan dalam proses hukum dan respon cepat terhadap keluhan masyarakat menjadi kunci dalam memperbaiki citra dan kredibilitas kepolisian di mata publik.
Dengan ditutupnya doa bersama dan ajakan untuk menjaga persatuan, aksi ini juga menegaskan pentingnya menjaga kedamaian di Situbondo dan seluruh Indonesia.
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia