Hampir Sempurna, 16 Teluk Budidaya Lobster di Kangean Siap Mengubah Peta Perikanan Dunia

Selasa, 10 Juni 2025 | 04:09 WIB Last Updated 2025-06-09T21:10:27Z

 

SUMENEP, JBNIndonesia.com —Sebuah babak baru sejarah kemaritiman Indonesia tengah ditorehkan. Bandar Laut Dunia Grup (BALAD GRUP), perusahaan visioner yang digerakkan oleh semangat nelayan Nusantara, resmi mengumumkan bahwa 16 proposal budidaya lobster yang diajukannya ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (PB) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah diberi respons positif dan hampir seluruhnya memasuki tahap perizinan final.


Dari 16 proposal tersebut, 14 teluk telah resmi menapaki proses penerbitan PKKPRL (Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut). Beberapa bahkan sudah mendapatkan dokumen izin resmi, sebagai bentuk pengakuan hukum atas rencana pemanfaatan ruang laut untuk budidaya. Dua teluk tersisa dijadwalkan untuk dipresentasikan minggu depan, dengan harapan besar bahwa dalam waktu dekat, seluruh izin budidaya lobster untuk 16 teluk dapat tuntas dan sah secara hukum


Total area dari 16 teluk budidaya lobster tersebut mencakup 8.800 hektar lautan yang tersebar di Gugusan Teluk Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Wilayah ini dikenal sebagai mutiara tersembunyi di perairan utara Bali dan Madura, yang kaya akan potensi hayati namun lama belum tersentuh secara optimal.


BALAD GRUP merancang pengelolaan budidaya lobster ini secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, dengan tetap mengedepankan prinsip kelestarian ekosistem laut, pemberdayaan masyarakat lokal, serta penciptaan nilai ekonomi berlipat untuk negara dan daerah.


Dalam pernyataan resminya, HRM. Khalilur R. Ab. S, pendiri dan pemilik BALAD GRUP, menegaskan bahwa proyek ini bukan semata soal investasi perikanan, melainkan tentang menegakkan keadilan sosial melalui laut.



“Kami bukan hanya membudidayakan lobster, tapi juga membudidayakan harapan, masa depan, dan keadilan ekonomi bagi anak-anak bangsa. Proyek ini akan menyerap ribuan tenaga kerja, memajukan desa-desa pesisir, dan menjadikan Indonesia sebagai Kiblat Baru Dunia dalam Usaha Perikanan Budidaya,” tegasnya. Selasa (10/06).


Proyek ini bukan sekadar mimpi lokal. BALAD GRUP telah menjalin kemitraan internasional dengan investor dan pengusaha dari Vietnam, China, Singapura, Jepang, Korea, hingga Amerika Serikat, serta membangun jaringan ekspor langsung ke pasar dunia.


Tidak hanya lobster, BALAD GRUP juga mengembangkan usaha budidaya produk laut unggulan lainnya seperti kerapu, teripang, rumput laut, anggur laut, dan kerang kuning di bawah portofolio besarnya yang disebut LOKETARU (Lobster, Kerapu, Teripang, Rumput Laut).


Gugusan Kangean yang dulu terpencil, kini mulai berubah menjadi pusat kemaritiman modern yang dilengkapi keramba apung, hatchery, pelabuhan mini, hingga sentra logistik laut. Dengan langkah ini, BALAD GRUP mencanangkan Kangean sebagai “Model Teluk Budidaya Dunia”, yang akan ditiru dan direplikasi ke berbagai provinsi di Indonesia, dari NTT hingga Maluku, dari Kepri hingga Papua.


Dengan semangat DABATUKA (Demi Allah! Bumi Aku Taklukkan untuk Kemanusiaa) BALAD GRUP mengundang seluruh anak bangsa untuk bergandengan tangan, menaklukkan laut bukan untuk dieksploitasi, melainkan untuk dikelola, dijaga, dan diwariskan pada generasi masa depan.


"Indonesia bangkit dari laut, dan dunia akan menyaksikan bahwa Nusantara adalah poros maritim sejati. Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," pungkas Khalilur.


Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hampir Sempurna, 16 Teluk Budidaya Lobster di Kangean Siap Mengubah Peta Perikanan Dunia

Trending Now