Anggota DPR RI Nasim Khan kumpulkan pengecer pupuk se Kabupaten Situbondo
SITUBONDO, JBNIndonesia.com — Kabupaten Situbondo mencatatkan sejarah penting dalam peta pertanian nasional. Bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Sidomuncul I, Wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Ir. H. Nasim Khan secara resmi mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Pengecer Pupuk Indonesia (APPI). Sebuah langkah monumental yang disambut antusias ratusan pengecer pupuk dari seluruh penjuru Situbondo dan sekitarnya.Senin (12/05).
Acara serap aspirasi ini tidak hanya dihadiri oleh para pengecer dari 17 kecamatan se-Situbondo yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 perwakilan dari total sekitar 250 kios tetapi juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Ahmad Riyan dari PT Pupuk Indonesia, Fadlailul Wafir dan Zulfikar Purnama Rahman anggota DPRD Situbondo, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo Dadang Aries Bintoro, serta Direktur NKI, Aurangzeb, yang ditunjuk sebagai Ketua Umum APPI.
Dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, Bang Nasim sapaan akrab Nasim Khan menyampaikan sambutan yang menyulut semangat perubahan. Ia mengapresiasi kerja keras para distributor dan pengecer pupuk di Situbondo yang menurutnya telah menjalankan tugas dengan sangat baik meski tantangan kerap menghadang.
"Separuh lebih pengecer hadir hari ini. Ini menunjukkan kekuatan komitmen kita semua untuk mengangkat martabat petani dan menjadikan Situbondo sebagai contoh nasional," ujar Nasim Khan.
Bang Nasim menegaskan bahwa lahirnya APPI bukan sekadar simbol, melainkan bentuk konkret dari penyatuan suara pengecer pupuk di seluruh Indonesia. Ia menilai bahwa pengecer tidak boleh terus-menerus berada di barisan belakang. Kini, mereka harus menjadi bagian dari pengambil kebijakan melalui wadah resmi yang terstruktur, legal, dan memiliki posisi strategis di mata pemerintah pusat.
Tak hanya berhenti pada deklarasi, Bang Nasim juga membahas Peraturan Presiden terbaru terkait uji coba distribusi pupuk langsung dari produsen ke gapoktan, koperasi, atau kios tanpa melalui distributor. Ia menyampaikan bahwa kebijakan ini akan dievaluasi pada Juni 2025 dan menyoroti kesiapan data serta SDM pelaksana di lapangan.
"Masalah sebenarnya bukan pada distributor atau pengecer, tetapi pada data penerima yang tidak akurat. Banyak gapoktan yang sudah tidak aktif, bahkan ada yang anggotanya sudah meninggal atau pindah domisili. Kalau data ini tidak diperbarui, maka pupuk bersubsidi akan terus salah sasaran," tegasnya.
Melalui APPI, Nasim Khan berharap bisa membangun mekanisme baru dalam distribusi yang lebih transparan, efisien, dan tepat sasaran. Ia bahkan menyatakan siap mengalokasikan dana pribadi untuk menopang kegiatan APPI, mulai dari pembaruan data, pendampingan lapangan, hingga program kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi anggota.
"APPI bukan ormas, bukan LSM, ini adalah asosiasi nasional pengecer pupuk pertama yang memiliki legalitas hukum dari Kemenkumham dan akta notaris. Ini sejarah," imbuhnya.
Dalam struktur yang diumumkan, Direktur Nasim Khan Indonesia, Aurangzeb, didaulat menjadi Ketua Umum APPI, sementara Nasim Khan menjabat sebagai Presiden Asosiasi. Pengurus di tingkat daerah juga telah ditunjuk, mencakup Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Setiap distributor pupuk ditetapkan sebagai penasehat, sementara para pengecer menjadi pengurus inti di tingkat kabupaten dan kecamatan.
Salah satu momen penting penutupan acara adalah pengumuman pengurus APPI untuk Kecamatan Sumbermalang. Di antaranya, UD Kancil Jaya sebagai Koordinator, Taman Jaya sebagai Sekretaris, dan UD Barokah sebagai Bendahara. Penunjukan ini menandai dimulainya pengorganisasian konkret di akar rumput.
Bang Nasim menyebut, melalui APPI dan kerja kolektif para pengecer, distributor, serta unsur pemerintahan desa hingga pusat, Situbondo dapat menjadi model nasional dalam manajemen pupuk bersubsidi dan pertanian berkelanjutan.
"Jika ingin naik kelas, kita harus update data, evaluasi sistem, dan pastikan semua subsidi tepat sasaran. Dengan kerja sama PPL, KP3, kepala desa, dan petani, saya yakin Situbondo akan jadi contoh bagi seluruh Indonesia," pungkasnya.
Deklarasi APPI di Situbondo bukan sekadar seremoni. Ia adalah awal dari revolusi distribusi pupuk nasional. Langkah kecil di pesisir utara Jawa Timur ini bisa menjadi riak besar yang mengguncang sistem lama dan membuka lembaran baru bagi kedaulatan pangan Indonesia.
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia